Selamat pagi tuan, apa kabar? Semoga baik adanya. Bagaimana harimu tuan? Cukup baikkah tanpa aku sekarang? Sepertinya kau selalu baik - baik saja ada atau tidak adanya aku.
Tuan, aku sedang tak ingin berbasa basi. Terlalu menanyakan keadaanmu yang sepertinya memang lebih baik tanpaku. Maka dari itu, aku akan langsung menyampaikan apa yang selama ini berputar putar di kepalaku.
Tuan, taukah kamu seberapa besarkah rasa sayangku padamu? Taukah kamu betapa ingin sekali aku berbincang dengan mu sampil menatap wajahmu? Taukah kamu bahwa disaat malam mulai datang. Aku sedikit gelisah menunggu kabar darimu? Taukah kamu setiap waktu yang aku punya selalu aku sempatkan untuk memikirkan keadaanmu? Taukah kamu tentang semua itu tuan? Sepertinya tidak. Mengingatku saja tidak, apalagi tau semua hal yang aku lakukan untukmu.
Tuan, kemarin adalah hari dimana aku telah mengucapkan kalimat yang sebenarnya tidak ingin aku ucapkan. Kalimat yang tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya akan aku ucapkan. Iyaa, aku memilih untuk pergi. Bukan karena aku tak sayang. Bukan karena aku sudah tak peduli lagi denganmu. Melainkan karena aku mulai lelah dengan semua yang kita lalui selama ini.
Kamu masih ingat apa yang aku katakan semalam? Aku lelah berjuang sendirian. Aku lelah setiap malam membuang air mataku dengan percuma. Aku lelah merasakan sakit sendirian. Aku benar - benar lelah. Mungkin jika kamu mau sedikit meyakinkanku, aku tak akan pernah selelah itu. Tapi sepertinya itu hanya angan - anganku saja. Kamu mana mungkin meyakinkanku untuk tak meninggalkanmu. Kamu terlalu sibuk dengan hidupmu. Terlalu sibuk dengan "wanita" itu. Yaa, "wanita" itu. "Wanita" yang kau bilang sahabat dekatmu. Ah, omong kosong, sedekat dekatnya seorang sahabat. Kau harusnya tak mengabaikan orang yang katanya kau sayangi itu, yaitu aku. Aku selalu protes mengenai hal ini, mengenai "wanita" yang selalu kau bela itu. Lucu memang, kau mati - matian membelanya dan membiarkan orang yang katanya kau sayangi ini tersakiti. Aku tak pernah melarangmu untuk berteman atau bersahabat dengan siapa saja termasuk "wanita" itu. Aku hanya meminta satu, posisikan orang yang katanya kau cintai itu sebagaimana mestinya.
Oh ya, kamu ingat? Kamu pernah tak ada kabar hampir beberapa hari. Kamu tau betapa aku sangat menghawatirkanmu? Pesan yang aku kirimkan padamu setiap hari tak pernah kau balas. Akses untuk mencarimupun sangat sangat kau batasi. Saat itu aku mulai putus asa, tapi aku yakin. Kamu pasti kembali.
Mungkin tak mendapatkan kabar darimu sudah menjadi makananku sehari - hariku. Aku bisa terima itu karena aku mulai terbiasa dengan situasi itu. Tapi, ketika kamu mulai tak memperdulikanku. Ketika kamu lebih mementingkan "wanita" mu itu daripada aku. Aku memutuskan untuk pergi. Pergi dari cerita yang sudah kita bangun ini. Mungkin buatmu, kepergianku tak menjadi masalah yang besar. Akupun akan mencoba seperti itu. Toh, ada atau tidak adanya kamu aku selalu sendiri.
Tuan, aku menulis ini bukan karena aku ingin kita bisa seperti dulu lagi. Bukan karena aku ingin cerita kita bisa kita lanjutkan lagi. Aku hanya ingin kau tau, ketika seseorang tulus mencintaimu. Atau ketika seseorang dengan sungguh - sungguh menyayangi dan peduli padamu. Maka jagalah dia. Mereka tidak meminta apa - apa. Mereka hanya ingin diingat dan diperjuangkan. Bukankah suatu hubungan yang baik, akan tercipta dengan baik jika keduanya saling memperjuangkan?
Tuan, aku tak pernah menyesal pernah membuat cerita denganmu. Justru dengan adanya kamu, aku mulai belajar banyak hal. Aku belajar bagaimana cara menghargai seseorang. Aku belajar tentang kesabaran. Aku belajar bagaimana seharusnya mempejuangkan seseorang. Aku belajar bahwa menjalin hubungan itu bukan hanya satu orang saja yang menginginkan, melainkan keduanya. Terimakasih tuan, terimaksih sudah memberi pelajaran yang banyak untukku. Semoga setelah ini, kau bisa lebih menghargai orang yang kamu sayangi.
Itu saja tuan. Semoga kau bahagia dengan "wanita" mu itu disana.
Jangan lupa makan yaa? Kau sangat susah untuk melakukan itu. Jaga kesehatan, kalo kamu sakit kan aku jadi sedih. :)
Dari aku yang pernah menjadi bagian dari kisahmu.
"Perjuangkanlah apa yang memang layak kau perjuangkan. Jangan pernah sia - sia kan dia yang tulus menyayangimu"
-little queen-